Serba Berpasangan

Sang Maha Pencipta berkehendak,
Semua dibuat serba berpasangan, bak koin dengan kedua sisinya,
Ada siang ada pula malam,
Ada sedih dan ada gembira,
Ada kelahiran, didampingi dengan kematian.
Ada pria ada pula wanita,
Ada yang mencintai dan ada pula yang dicintai,
Ada yang dicintai ada pula yang dibenci,

Parikan

Jaka tingkir dan Jaka Sembung
Pergi berburu ke hutan jati
................. (lanjutannya?)
maaf belum dibuat ...... he he hee .......

Mengapa ?

Pertanyaan yang dimulai dengan kata "Mengapa" banyak mencari jawaban filsafati. Kadang mencari jawaban yang berkaitan dengan kata "hakekat". Tapi, bagiku, pertanyaan "Mengapa" bisa azza dijawab sekenanya. Mengapa? Ya, karena aku lagi bingung, frustasi, tidak jelas dan gamang.
Aku sendiri ndak tau, mengapa bisa begitu. Yang aku sadari penuh, aku memang kesepian. Kesepian membuat semuanya menjadi hiperbolik. Sesuatu yang sepele menjadi luar biasa besarnya. Jadi melankolik. Jadi perasa atau sensitif alias peka. Jadi mudah ngambek, mudah tersinggung. Aku berharap masa-masa sulit ini hendaknya segera berlalu. Bukankah Badai Pasti Berlalu?

Sperma bikin awet muda

Benarkah sperma bisa membuat wanita awet muda? Pertanyaan ini senantiasa menggoda pikiran beberapa kaum pria. Gilang misalnya. Pemuda ganteng ini pernah menjadi ‘piaraan’ seorang tante girang. Entah sudah berapa kali si tante, dalam bercinta, meminta untuk dapat menenggak sperma Gilang.
Film-film biru menyempurnakan kegamangan akan khasiat sperma dengan sering mempertontonkan adegan ejakulasi di dalam mulut perempuan. Seolah menegaskan bahwa banyak wanita menghendaki proses ‘mengkonsumsi’ spema sebagai bagian dari kesempurnaan tugas wanita dalam menyelesaikan tugas ranjangnya.
Ketakutan menjadi tua bagi banyak orang, terlebih kaum hawa, telah mempertemukan kepercayaan khasiat sperma menjadi semakin dipercaya, terpelihara dan menjadi mithos yang diwariskan secara turun temurun.
Kebenarannya apakah benar karena dampak klinis atau sekedar sugesti belaka masih menjadi bahan kajian yang tetap menarik untuk diperdebatkan. Yang jelas, di kalangan STW (wanita setengah tua), untuk mencoba atau mempercayainya, tidak menjadi halangan asalkan sudah dipastikan bahwa ‘brondong’ miliknya adalah sehat sehingga layak untuk dapat dikonsumsi.

I'm so sorry

it's had take a long time that i never wrote this blog
i'm so sorry
an old retired man in lonely space ....feels hasn't anything, especialy friends.

Pantun Jenaka Satu

berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian
bersakit-sakit dahulu, mengerang-erang di kemudian