
Bahan bakar yang digunakan adalah kayu bakar. Minyak yang dipakai untuk menggoreng kerupuk adalah minyak goreng terbuat dari kopra buah kelapa. Lazim disebut minyak kelapa.
Bahan utama untuk membuat kerupuk adalah ‘aci sampeu’. Aci itu artinya tepung kanji, sampeu itu singkong atau ubi kayu. Campurannya, yang menjadikan kerupuk itu harum dan gurih, adalah terasi. Untuk keelokannya digunakan pewarna. Bahan kunyit alias kunir digunakan agar kerupuk berwarna kuning. Untuk warna hijau dibuat dari daun suji, sedang untuk warna merah dengan kasumba pemerah kue.
Cara membuatnya, kanji, dan terasi diberi air secukupnya. Diaduk dengan diberi pewarna maupun tidak. Kentalnya harus pas. Lalu dimasukkan kedalam tabung-tabung penampung. Tabung-tabung itu ditekan oleh engkol kayu panjang yang ujungnya dibebani berbagai ukuran batu besar. Adonan yang mendapat tekanan mencari celah-celah jalan keluar. Celah memang dibuat pada setiap tabung.
Kanji masak, sebutannya babangi, kalau sudah dingin, dibawa keluar untuk disimpan di penjemuran. Kalau hari panas penjemuran bisa memakan waktu tiga sampai
Babangi yang masih kenyal, kalau dimakan, rasanya enak kenyal-kenyil mirip permen karet. Meski rasanya agak asin tapi anak-anak doyan mengunyahnya. Tidak ada orang menjual babangi setengah kering, tapi anak-anak tokh bisa memperolehnya. Babangi yang dijemur dan terletak paling pinggir di ladang penjemuran menjadi sasaran operasi.
Dengan sedikit naik ke atas tembok pagar anak-anak bisa meraihnya meski harus susah payah untuk menjangkaunya. Anak-anak yang jangkung dan panjang tangannya bisa meraup
Untungnya solidaritas dan rasa setia kawan senantiasa dijunjung tinggi. Yang tidak memperoleh babangi akan diberi oleh yang babangi-nya paling banyak. Dengan adanya kesetiakawanan yang kondusif, rahasia pencurian babangi senantiasa di simpan di peti es. Seperti juga kasus korupsi, kami juga bisa menyembunyikan rahasia terbesar dalam berperi kehidupan anak kecil.
Meski rahasia sudah di-keep, tokh operasi tidak selalu berjalan mulus. Usep misalnya tertangkap tangan oleh pemilik pabrik kerupuk yang rupanya mulai kesal atas ulah anak-anak yang menjadi
Ia dinasehati lebih dari satu jam oleh pemilik pabrik. Meski Usep hampir nangis dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Ia pun menyatakan rasa penyesalannya. Hasilnya Usep dibekali kerupuk mateng yang sudah digoreng, masih hangat lagi, barang sepuluh buah.
Sejak kejadian itu kami menghentikan operasi. Komandan menangguhkannya sampai batas waktu yang belum ditentukan. Semuanya menunggu perkembangan lebih lanjut. Lagi pula minggu ini sudah mulai musim mangga. Operasi dengan sandi Babangi akan dialihkan ke
No comments:
Post a Comment